LAGU ADITYA untuk SONIA : arti
kehidupan;
Karena berada diantara kedalaman samudra
Seluruh
hidup bagiku, adalah kerinduan mendamba untuk di damba.
disaat pertama terjatuh dan tersakiti
dan di
tinggalkan setelah melukai " dalam arti fisik dan jiwa".
"Ku mencari arti kehidupan"
berjuang, berjalan, melangkah, berusaha
tetap hidup,
dan
menemukan diriku yg berkali kali hilang,
hingga pada
titiknya.
Mencintai
diri sendiri adalah pilihan
Bahkan seorang
guru mengatakan
"Cintai
dirimu dulu, lalu semesta pasti mencintaimu".
"Mendaki gunung kekecewaan",
menyerah, bukanlah pilihan
aku tak
mampu lagi melawan semesta yg dipermainkan oleh mahluknya.
Aku menyerah
kalah,
Hingga bersujud
pada kehendakNYA
Dan hanya
bisa tertunduk tertumpu pada kegelapan awan awan
Dalam lelah,
dalam kejatuhanku
Aku hanya
berani bersumpah
Untuk tak
lagi bermain dengen kehendak semesta.
Aku menyerah
kalah...
Setiap hidup adalah kejutan
Setiap perjalanan
adalah kemampuan untuk mempertahankan dignity kemanusian.
Aku dan
kemanusiaanku
Adalah waktu
yang hanya bisa ditapaki
Satu demi
satu
Ketika jelmaan
sebuah khayalan berwujud “kamu”
Maka, tergambar
cobaan yang syarat dengan makna.
Seperti dunia
yang ingin dibalikkan kekuatannya
Cinta “mu”lah
yang mampu menampungku pada telapak tangan
Jelmaanmu adalah
saat aku ketakutan akan dunia yang berwujud “Cinta”
Jelmaanmu adalah
khayalan yang tak pelak aku terhujam dicekam kekagetan
Jelmaanmu adalah
wujud tanpa makna yang juga menggelegar seperti asa.
Dan jelmaanmu
dihadapanku adalah pertanyaan atas kekuatanku untuk tak mau lagi tersakiti.
Tahukah
kamu, karena aku pernah berdoa untuk meminta.
Aku hanya
meminta tak lagi jatuh cinta
Karena aku
takut tersakiti
Karena aku
lelah menanti
Tapi
Bahkan wujudmu
telah melampaui pintu hatiku
Apakah aku
masih punya airmata untuk menangis?
Aku tak
tau...
Ketika telapak kaki tak lagi bisa membedakan
Kapan saat
tertidur
Kapan saat
melangkahi kehidupan
Maka senja
berwarna biru menjelang malam
Adalah perbatasam
hidup
Antara nafas
dan keabadian.
Pernahkah
kamu dalam situasi ini sayangku?
Ketakutan akan
tidur lelap dan terlena
Karena kengerian
atas mimpi diantara hidupku
Dan kesengsaraan
disaat membuka mata
Karena kesadaran
akan realita.
Pernahkah
kamu seluka ini?
Hingga kenikmatan
ada diantara terjaga sekaligus tertidur
Karena diantaranya
aku bisa merangkai semesta hatiku sendiri
Semesta yang
terkendali oleh janji dan iman pribadi.
Karena aku
masih merasa mampu memohon ampun pada Sang Khalik.
Pernahkah
kamu sesedih ini?
Ketika bayangan
akan sebuah cinta bisa terlengkapi
Sempurna karena
itulah kehendak diri
Hingga suatu
saat melompat, berlari
Menghilang,
dan kembali pilu
Sebuah perjalanan dan likunya
Adalah mimpi
yang termaknai dalam cercahan hati
Aku takut
pada keinginanku
Aku takut
juga pada kesadaranku
Lagi dan lagi
Aku ada
diantara kematian dan nafas semesta.
Kalau aku
harus menyerah
Maka aku
harus menerima diriku
Bahwa aku
jatuh cinta
Sekali lagi,
dan berharap ini terakhir kali
Jakarta,
Tanah Abang
Endah